nuffnang ads

Tuesday 15 September 2020

BERKEBUN BERSAMA ANAK

I don't even have green hands, I kill almost every plant I took care. But somehow I stop believes that we need to have green or red hand to grow something.

In fact, saya mencoba mengubah mindset bahwa dengan berlatih dan kesabaran, semua orang bisa menumbuhkan sesuatu.

 

Berkebun adalah kegiatan yang menyehatkan dan fun untuk anak-anak. Mereka membangun skills baru, belajar tentang science dan alam  seperti botani (ilmu tumbuhan) , entomologi (ilmu Sera ngga) , dan ekologi (keseimbangan alam) tanpa proses belajar yang khusus .


Sebenarnya apa sih keuntungan kegiatan berkebun untuk perkembangan anak, sampai-sampai banyak pakar anak dan usia dini sangat menyarankan kegiatan tersebut.


Selain menguatkan otot dari kegiatan fisik yang dilakukan oleh anak dan asupan vitamin D dari matahari pagi, yang paling saya nikmati ketika berkebun dengan anak adalah obrolan kami. Disela-sela menggali tanah, mengaduk pupuk, dan memasukkan kedalam polybag. Kami bersosialisasi, bercanda, dan tidak jarang saya menyelipkan sedikit ilmu tentang manfaat tumbuhan dan hewan yang kami temukan.


Anak-anak pun berlatih matematika dengan menghitung jumlah benih, daun, dan mengukur panjang batang stek tanaman. 


Dengan berkebun, anak-anak menjadi lebih peka dan sadar dengan alam sekitar. Mereka mengetahui hampir semua jenis nama sayuran yang kami tanam, rasa dan manfaatnya *yang tidak jarang anak-anak lebih tua dari mereka pun tidak tahu yang mana daun bayam dan mana daun ubi :')


Dengan berkebun, anak-anak akan memiliki tugas untuk merawat seperti menyiram, mencabut rumput, membuang ulat, dan kadang-kadang meyemprot dengan larutan bawang untuk mengusir kutu daun. Disini anak akan belajar rasa tanggung jawab dengan apa yang mereka miliki.


Tips berkebun dengan anak
Anak memiliki tingkat kesabaran yang cukup rendah, sehingga penting untuk memilih tanaman yang cepat tumbuh dan mudah dipelihara. Seperti daun bawang, bawang merah, bayam, sawi, kangkung.


Untuk tempat tanam, sebaiknya memakai bahan murah saja seperti pot plastik atau berbagai wadah bekas. Sedangkan benih bisa diambil dari biji yang dibeli dengan harga murah, atau sisa-sisa bahan di dapur.


Relax dan tidak berekspektasi,  biasanya saya akan memberi sedikit benih untuk setiap anak. Membiarkan mereka menyebar, menyiram, dan merawat. Berapapun sisa yang tumbuh, itu adalah rezeki kami.


Saya lebih memilih tidak berharap untuk memanen hasil tanaman. Tetapi lebih fokus kepada proses, menikmati bagaimana sebutir biji bisa berakar, menghasilkan tunas dan daun.



Ada banyak hal menarik lain yang kami temukan dalam berkebun seperti kunjungan serangga-serangga seperti belalang, kepik (ladybug), lebah dan kupu-kupu yang tentu saja menambah keceriaan dan topik untuk belajar. Beberapa kali kami pun didatangi oleh keluarga katak yang kemudian memberi ide untuk mencari dongeng tentang katak, menggambar katak dan mencari siklus hidupnya.


No comments: