Labil atau kemaruk...??
Jadi ceritanya begini.
Mama Diyan yang setiap hari bangun jam 5:30 pagi dan baru tidur jam 2:00 pagi pada keesokan harinya, merasa hidup ini waktunya kependekan. Kenapa sehari cuma 24 jam, mbok dibikin genep 30 jam, kan lumayan bisa buat nyambi ini-itu, Udah direwangi tidur 3-4 jam sehari, masih ada aja list kerja yang nggak tersentuh.
Orang kalau kurang tidur, biasanya akan makan berlebihan untuk menahan kantuk (begitu juga saya), terus kalau beginian ada 3-4 minggu... beratnya naik, bajunya sesak, pipinya gembil: pengen marah...
Labil atau Kemaruk..?
Pertanyaan ini selalu saya tanyakan pada diri sendiri.
Setelah beberapa hari kecapekan dan marah-marah dengan orang satu rumah (yang sebenarnya juga percuma, marah pun tiada orang melayan. Walhal kita penat sendiri haha). Penat dua kali lah,
Penat dengan kerja yang tak habis, dan penat hati karena tiada orang melayan kita (aka dicuekin).
Akhirnya Mama menyempatkan diri untuk TIDAK cepat-cepat menyentuh handphone ketika anak tidur, dan mencoba untuk berfikir.
Ni gw tergolong labil atau kemaruk duit sih....
Sebenarnya apa yang membuat aku kecapekan sendiri sih, setelah momong anak seharian yang memang menyita waktu, kenapa aku masih juga nyari kerjaan yang bukan-bukan.
Apakah ini semata-mata aku kurang duit, aku ini labil, atau memang kemaruk nggak jelas....?
1. Anak tetangga jadi model pampers
Kita pun mau juga...!!!
Dapat duit wo.... terkenal juga...
Silap-silap anak aku jadi artis.
**dah mulai mimpi
So, mama pun siapkan baju-baju Marcella. Basuh baik-baik, setrika baik-baik, masukkan dalam plastik.
Buka laptop, browse mana tempat casting agency.
Call dan email semua tempat casting.
Setelah dapat balasan dan appointment => disini kepeningan melanda.
Pergi dengan bawak baby itu sudahlah satu masalah.
Appointment pukul 2 petang, kena start mandi-makan-tukar baju-makeup pukul 10 pagi.
Ditambah order Taxi, anak menangis nak tidur. Anak lapar, minta makan, suap dengan hati-hati takut baju kotor.
=> anak minta sudu makan, Mama tak bagi.
Berebut sudu, garpu, tupperware (of course Mama lagi menang, kuat Mama kan)
Tapi anak jadi nangis la...
KL - PJ - KLCC - Damansara, semua semua pergi.
Penat gilaaaaaa.......
Sampai rumah tak nak masak, Papa biar tapau kedai mamak.
2. Bekas temen kantor jualan di toko online
Aku pun nak juga...
Aktifkan semula Instagram dan Facebook fan page,
cari customer banyak-banyak.
Naikkan follower dengan segala rupa.
Main kutu, swap review, swap like, swap fesbuk, swap komen...
Apa segala jadah-nya kita lakukan, sampai nak kasih makan anak pun kadang terlupa
(Setakat ini dua kali saja Mama lupa kasih makan anak pasal busy dengan swap review, hahahah)
Dah berniaga, tentu dapat customer, dapat pembeli.
Customer dah bayar, kita buat packing. Esok pergi ke post office untuk hantar parcel.
Bawa bag IKEA, berisi 4-5 kilo parcel, bawa baby, bawa diaper bag, duit, makan, susu, tupperware. Berdiri depan condo tunggu bus Rapid
Eh.. kenapa naik rapid? kenapa tak naik taxi?
ye la kakak, mission kita niaga ini kan nak dapat profit. Dah kalau profit kita ambil sedikit, lepas tu setiap nak pergi post office kena naik taksi. Tak ada untung la....
3. Temen kuliah dapat duit dengan cara review product
Dah bunyi duit... $$$$
aku pun nak juga....
Mulai lah buat review yang free (tak dapat duit, tapi dapat free sample)
Karena kita rajin request ke company punya PR, banyak juga product yang datang. Hampir tiap hari ada lah sample masuk dalam mail-box.
Excited tengok product baru, ambil gambar, snap-snap.
Selfie dengan product tu.
Selfie dengan product, bawa anak sekali.
**Bab menulis, baru lah Ya Allah malasnyaaaaa.............................................
MALAAASsss........................
Kalaupun tak malas, terlupa...
dah 3-4 hari baru ingat ==> kalau macam ni dah basi, tengok gambar-gambar kat album pun dah not interested. Cerita yang hari itu ada kat kepala, pun hilang bertukar dengan cerita lain.
4. Temen nongkrong punya travel blog makin cakep
Follower makin banyak, bahkan beberapa hotel dan travel agent menawarkan holiday gratis dengan balasan si temen nulis tentang pengalaman tinggal di hotel itu (aka review).
Mama pun mau juga... nak juga.. panas juga. Blog yang udah sawangen ini pun mulai di penuhi dengan cerita-cerita travel yang "agak" basi.
Karena kami travel too much, jadinya banyak sekali foto, hotel, restaurant, makan.
TERLALU banyak bahan untuk ditulis yang akhirnya si penulis (yaitu saya) malah sutris sendiri.
**yang akhirnya melongo aja di depan laptop sambil ngeliatin online shopping.
5. Kawan buat blog masak
aku pun nak masak
6. Kawan buat entry pasal baby food
aku pun nak buat baby food
7. Kawan beli SK-II
aku pun nak SK-II
**yang ini bukan karena kawan eh...
memang dah lama nak beli jahanam SK-II tu, tapi selalu tak ada uang lebih kat pocket ni
(PUIH)
Dah memang begini terus.
on and on and on....
Till the point yang Mama kepenatan, tak larat layan handphone, laptop, anak, suami, kucing, dan kakak cleaner.
Semua tak terlayan, dan menjadikan Mama setengah gila.
Jadi sebenarnya,
apa masalah aku ni....
APA MASALAH AKU NI...
APA MASALAH AKU NI...